Suasana Pasar Bayah, di Kabupaten Lebak, Banten. (Foto: FIRMANSYAH/ NKRITERKINI.COM ) NKRITERKINI.COM , LEBAK - Pedagang di Pasar Bayah Kabu...
Suasana Pasar Bayah, di Kabupaten Lebak, Banten. (Foto:
FIRMANSYAH/NKRITERKINI.COM)
NKRITERKINI.COM, LEBAK - Pedagang di Pasar Bayah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengeluhkan adanya pungutan yang wajib disetor, setiap mereka berjualan.
Padahal, kondisi pasar juga sepi dari pembeli sejak pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda negara di dunia termasuk Indonesia.
Salah seorang pedagang di pasar Bayah menyebutkan setiap hari mereka dipungut oleh oknum yang ditugaskan sebesar lima ribu rupiah dan diberikan karcis yang berbeda.
"Tiga ribu rupiah untuk uang sapu dan dua ribu rupiah sebagai uang kantor, totalnya ada lima ribu rupiah setiap harinya, dan sebagai buktinya kami diberikan dua lembar karcis," ujar sumber saat dihampiri di Pasar Bayah, Sabtu, (2/5/2020).
Menurit sumber, untuk karcis yang dibayar tiga ribu rupiah berwarna putih tanpa ada label dari Pemerintah Kabupaten Lebak.
Sedangkan untuk karcis yang dikenakan biaya sebesar dua ribu rupiah sudah ada stempel Pemkab Lebak di bawah naungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Ketentuan bayar senilai dua ribu rupiah ini di legitimasi oleh pelayanan pasar Peraturan Daerah (Perda) nomor 7 tahun 2010.
"Setiap harinya kurang lebih ada dua ratus pedagang yang berjualan di pasar Bayah, ada atau tidaknya hasil yang diperoleh kami tetap harus membayar sebesar lima ribu rupiah," ujar Sumber.
Anehnya, kendatipun para pedagang di Pasar Bayah sudah membayar iuran sebesar lima ribu rupiah setiap hari mereka berjualan, namun dibeberapa titik di lokasi Pasar masih terdapat sampah yang dibiarkan menumpuk begitu saja.
Akibatnya, selain menimbulkan aroma yang tidak sedap juga dikhawatirkan dapat mengancam kesehatan baik para pedagang maupun para pembeli terlebih - lebih ditengah Pandemi Covid-19.
"Setelah hujan turun, pasar ini juga terlihat kumuh, becek dan juga menimbulkan aroma yang tidak sedap," ungkap Sumber seraya berharap mendapat perhatian yang serius dari Pemerintah Kabupaten Lebak. (Firmansyah)